Jakarta - Pasar modern kini banyak dibuka di Jakarta dan sekitarnya yang diminati banyak orang. Ini alasan pasar modern jadi pilihan menarik berbelanja masa PSBB di Jakarta dan sekitarnya banyak pasar tradisional yang harus ditutup beberapa hari. Karena ada beberapa pedagang yang tertular virus Corona. Kondisi ini membuat banyak pasar modern menjadi tujuan semi modern atau pasar modern banyak dipilih oleh masyarakat karena menawarkan suasana yang aman dan nyaman ketika berbelanja. Berbeda dengan pasar tradisional kumuh dengan area sempit dan kotor, pasar modern menempati area yang bersih, sejuk dan gerai penjual yang tertata rapi. Belanja di pasar modern Foto iStockGerai penjual ditata sesuai dengan jenis produk, misalnya area sayuran, buah, ikan, daging, seafood dan sebagainya. Jadi memudahkan pengunjung ketika berbelanja. Letakanya berkelompok dan tidak berhimpitan. Selain itu, pada konsepnya, pasar modern juga memiliki sistem pelayanan yang lebih Juga Jajan dan Belanja Seru di Pasar Modern Misalnya produk-produk yang ditawarkan telah dikemas dan dilengkapi dengan label harga dan menggunakan sistem barcode untuk penghitungan harga. Sistem pembayarannya juga sudah mulai menerapkan sistem cashless atau segala pelayanan yang ditawarkan, pasar modern memiliki banyak keunggulan. Keunggulan tersebut ada mulai dari produk yang dijual lebih bervariasi, berbelanja lebih aman, nyaman, mudah, dan pengemasan produk lebih menarik. Karenanya konsep pasar modern ini lebih cocok pada masa New Normal setelah pandemi di pasar modern Foto iStockMeski begitu, pasar modern juga memiliki kekurangan, yaitu pada produk yang sudah dilabeli harga membuat pengunjung tidak bisa melakukan transaksi tawar menawar. Sementara kekurangan pasar modern ini menjadi kelebihan pada pasar Jakarta dan sekitarnya sudah banyak pasar modern yang dapat dikunjungi. Seperti Pasar Modern BSD, Pasar Modern Bintaro, Fresh Market PIK, Pasar Modern Garden City, Pasar Muara Karang dan masih banyak lagi, kini pasar modern tidak hanya dijadikan sebagai tempat berbelanja saja, tetapi juga bisa juga sebagai tempat wisata kuliner. Di setiap pasar modern pasti tersedia gerai kuliner yang menyajikan makanan siap santap, mulai dari makanan kekinian hingga makanan era new normal di tengah pandemi ini, pasar modern tersebut masih tetap beroperasi. Tentunya pada pelayanannya, pasar modern menerapkan protokol kesehatan. Warga Jakarta dan sekitarnya merasa lebih nyaman berbelanja dan makan enak di pasar di pasar modern Foto iStockNah, pada ulasan kali ini, detikfood akan mengupas tuntas tentang pasar modern. Mulai dari rekomendasi pasar modern yang terkenal, rekomendasi tempat kulineran enak, kesan pedagang tentang pengalamannya dagang di pasar modern hingga tips berbelanja di pasar juga tips aman berbelanja di tengah pandemi COVID-19 dan juga tips alternatif lain pemakaian kantong non plastik. Mengingat pelarangan penggunaan kantong plastik sudah mulai berlaku di wilayah DKI itu, detikFood juga akan menceritakan pengalaman berbelanja di pasar modern. Oleh karena itu, simak terus info lengkapnya di detikFood ya!Baca Juga Begini Nih Ramainya Danilovsky Market, Pasar Modern Terbaik di Rusia Simak Video "Pasar Modern Paramount, Surganya Kuliner Malam" [GambasVideo 20detik] raf/odi
Alasannya buah-buahan di supermarket tersebut lebih beragam dan lebih murah dari pasar tradisional. Begitu juga dengan tofu untuk makanan anak saya, di supermarket merk tofu yang sama bisa lebih murah 1500 perak dari di pasar atau minimarket. Iya sih kalo beli 5 biji nggak pengaruh perbedaan itu.
Sebagian besar orang sekarang lebih suka berbelanja di supermarket dibanding pasar tradisional. Sebab, lebih bersih dan tertata rapi. Jadi lebih menarik dan memudahkan pencarian berbagai jenis masih ada saja hal-hal kecil yang seharusnya tak dilakukan pengunjung, tapi masih diteruskan. Seperti dilansir dari Insider, beberapa pengunjung kerap melakukan hal buruk seperti di bawah Memindah posisi makanan membuat rak berantakan dan bisa merusak kualitasnya. Kalau gak jadi beli, taruh kembali di tempat 2. Jangan meninggalkan troli di tengah jalan, biar tak menghambat jalan pengunjung lain. Letakkan di pinggir dengan memberi ruang 3. Hindari berbelanja banyak barang saat supermarket sudah mau tutup. Kamu membuat kasir menunggu lebih Tran 4. Menyentuh dan meremas buah yang tidak kamu beli bukan hal yang baik. Tanganmu bisa saja kotor dan membuat buah 5. Kalau menjatuhkan barang dan membuat kotor, jangan lari. Segera beri tahu petugas untuk membantu 6. Jika membawa anak-anak, jangan menaruhnya di dalam troli. Posisikan di bagian yang sudah disediakan, biar troli tak Baca Juga 10 Makanan yang Sebaiknya Dihindari Saat Work From Home, Gak Sehat! 7. Meski sudah berencana membeli, jangan membuka makanan atau minuman sebelum membayar. Itu sangat tidak sopan, beberapa supermarket menerapkan aturan ini, 8. Meninggalkan troli di bagian luar batas membuat pagawai kesal. Berbaik hatilah, kembalikan troli di tempat yang 9. Jangan meminta petugas mengambil barang baru di gudang. Proses distribusi supermarket cukup rumit, ambillah yang ada di Pasaric 10. Kalau masa berlaku kupon diskonmu sudah terlewat, jangan memarahi pegawai. Itu bukan kesalahannya, kamu saja yang kurang Itulah beberapa hal yang sebaiknya tak dilakukan ketika berbelanja di supermarket. Tidak hanya menyusahkan pegawai, tapi juga mengganggu kenyamanan pengunjung lainnya. Yuk, saling menghargai satu sama lain! Baca Juga 10 Ekspektasi vs Realita saat Cewek Belanja Online Ini Ngenes Abis
Tataletak yang baik, suasana nyaman, adanya promo, cashback dan berbagai kemudahan lainnya membuat orang senang berbelanja di supermarket. Di balik nyamannya supermarket ternyata tempat ini dapat menghadirkan sensasi dan memanipulasi indra kita untuk berbelanja lebih banyak lho! Bagaimana caranya?
Pasar tradisional menjadi salah satu lokasi penyebaran virus corona terbukti dari jumlah pedagang kini yang positif terinfeksi Covid-19 mencapai lebih dari orang. Namun, survei yang dilakukan Nielsen Media Research Indonesia menyebut 58 % masyarakat masih memilih pasar tradisional untuk berbelanja bahan makanan segar. Director Product Specialist, Nielsen Media Indonesia, Cerli Wirsal mengatakan, sebanyak 71 % masyarakat masih berbelanja setiap hari untuk memenuhi kebutuhan bahan makanan segar. Sedangkan 26% memilih berbelanja seminggu sekali, dan sisanya sebanyak dua kali seminggu atau sekali dalam sebulan. "Mayoritas konsumen tetap memilih belanja kebutuhan sayur mayur, ikan dan daging sehari-hari melalui tukang sayur, warung dan pasar tradisional," kata Cerli melalui siaran pers yang diterima Kamis 23/7. Dilihat dari tempat pembelian, masyarakat lebih cenderung membeli bahan makanan segar di tukang sayur dan pasar tradisional. Ini ditunjukan dengan 70% responden membeli bahan makanan segar di warung atau tukang sayur, kemudian diikuti 58% responden membeli secara langsung di pasar. Hanya 9% yang memilih membeli di supermarket atau hypermarket. Sementara untuk pembelian kebutuhan rumah tangga bukan makanan segar, masyarakat lebih memilih untuk berbelanja di retail modern. Sebanyak 67% responden memilih berbelanja di supermarket, 40% di warung atau tukang sayur dan 16% membeli langsung di pasar. "Kunjungan ke gerai ritel modern dilakukan oleh mayoritas konsumen sebulan sekali untuk membeli produk-produk fast moving consumer goods yang tahan lama," kata dia. Meski pembayaran nontunai disarankan untuk mencegah penyebaran corona, 98% responden masih menggunakan pembayaran tunai. Hanyak 17 responden yang menggunakan dompet elektronik, dan 16% bank Dalam hal sistem pembayaran, hasil survei ini memperlihatkan bahwa sebagian besar konsumen Indonesia masih memilih untuk melakukan pembayaran secara tunai sebanyak 98%. Kemudian diikuti cara pembayaran menggunakan e-wallet sebanyak 17% dan bank transfer sebanyak 16% transfer bank. “Secara umum, dari studi ini terlihat bahwa konsumen tetap melakukan rutinitas normal nantinya," kata dia. Sebagai informasi, survei tersebut dilakukan pada periode 28 Mei - 5 Juni 2020 terhadap 537 responden di 11 kota. Survei ini melibatkan 54% kalangan ekonomi menengah, 39% ekonomi atas dan 7% ekonomi bawah. Sebelumnya, Ikatan Pedagang Pasar Indonesia mencapat terdapat sebanyak pedagang pasar tradisional terinfeksi virus corona hingga Minggu 19/7. Kondisi ini membuat sebanyak 142 pasar tradisional terpaksa ditutup untuk meminimalisasi potensi penularan. Para penjual yang terjangkit Covid-19 itu berdagang di 201 pasar di 26 provinsi dan 83 kabupaten/kota. Sebanyak 37 orang di antaranya meninggal dunia. Penulis/Reporter Tri Kurnia Yunianto
Dikutipdari KlikDokter, manfaat pertama saat seseorang memutuskan untuk belanja ke supermarket adalah membuat tubuh aktif bergerak. Tak dipungkiri, aktivitas fisik seperti berjalan bagus untuk kesehatan, apalagi mereka yang ingin mengendalikan berat badan. Penting sekali untuk membakar kalori.
Antrean di kasir sebuah supermarket, usai wabah virus corona, di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin 16/3. Foto REUTERS/Lim Huey Teng1. Meninggalkan troli di area parkirWarga memakai masker saat meninggalkan salah satu supermarket di Wellington, Selandia Baru. Foto Marty MELVILLE / AFP2. Meninggalkan antrean kasir secara tiba-tibaWarga antre berbelanja saat pemberlakuan pembatasan pengunjung supermarket di Tiptop, Depok, Jawa Barat, Senin 30/3/2020. Foto REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana3. Terlalu banyak membeli suatu produkWarga antre masuk untuk belanja ke supermarket di Hoenheim, Prancis. Foto REUTERS / Christian Hartmann4. Menghalangi lorong belanja dengan troliSuasana supermarket di Apartemen Green Pramuka, Jakarta Pusat, Senin 2/3. Foto Ema Fitriyani/kumparan5. Tidak mengikuti petunjuk khususIlustrasi Supermarket. Foto Pixabay
cgaH17. gmxw6ml3rz.pages.dev/163gmxw6ml3rz.pages.dev/138gmxw6ml3rz.pages.dev/138gmxw6ml3rz.pages.dev/540gmxw6ml3rz.pages.dev/571gmxw6ml3rz.pages.dev/426gmxw6ml3rz.pages.dev/421gmxw6ml3rz.pages.dev/327
mengapa orang lebih senang berbelanja di supermarket